Pagi..
Pagi........
Kemana sinar bahagiaku yang kau ambil dari celah lengking mentari, dan hingga kini belum kau kembalikan?
Kau dengar tak........
Semarak sematak asa meluap hingga kekaki Kintamani, dan menyusuri kesawah bendang kami
Yang dulunya tenang dan damai
Yang indah mata memandang, kini pun musnah oleh aksara hitam, yang terhina dari kasta kami.
Sukmaku....
Jangan kau gentar halilintar membelah bumi
Semangat semangat anak padi yang dulu pucat pasi,kini tlah bangkit menjulang tinggi
Oh Gusti.....
Bukakan mata mata hati kami, yang dulunya buta, yang dulunya kesat lidah aksara, dan liar dihujung cakrawala
Dan pada lembut hijau hati, ku sujud dengan ikhlas dan airmata,
Kembalikan........kembalikan.. .....
Bahagia ku.
Kemana sinar bahagiaku yang kau ambil dari celah lengking mentari, dan hingga kini belum kau kembalikan?
Kau dengar tak........
Semarak sematak asa meluap hingga kekaki Kintamani, dan menyusuri kesawah bendang kami
Yang dulunya tenang dan damai
Yang indah mata memandang, kini pun musnah oleh aksara hitam, yang terhina dari kasta kami.
Sukmaku....
Jangan kau gentar halilintar membelah bumi
Semangat semangat anak padi yang dulu pucat pasi,kini tlah bangkit menjulang tinggi
Oh Gusti.....
Bukakan mata mata hati kami, yang dulunya buta, yang dulunya kesat lidah aksara, dan liar dihujung cakrawala
Dan pada lembut hijau hati, ku sujud dengan ikhlas dan airmata,
Kembalikan........kembalikan..
Bahagia ku.
Tags:
Puisi