Ad Under Header

Dendam Cinta Wanita

Derai air mata seraya mengalirkan darah luka...
Luka yang tak berbekas dan tak terlihat mata...
Tapi sakitnya terasa begitu menyengat jiwa...
Melebihi perih teriris pedang tajam bermata...
Daku yang rapuh, aus dalam cinta..
Membuat hidup menjadi layu dan hampa..
Berharap cepat keringnya darah luka..
Yang tersayat belati cinta dusta...

Malam yang terlewat terasa bagai penjara..
Nikmat hidup di dunia terasa bagai siksa..
Sungguh sakit semua yang kurasa...
Tak ada ruang untuk ketenangan jiwa..

Bibir yang dulu selalu tertawa..
Kini terkunci bisu tanpa kata..
Hidup yang dulu selalu ceria..
Kini hampa seakan tak bernyawa..

Saat terkenang kembali semua cerita..
Seakan dunia ini berubah menjadi neraka..
Begitu kejamnya sikap seorang wanita..
Terlihat lembut tapi menyiksa....

Senyuman yang dulu menghiasi bibirnya..
Ternyata racun yang begitu sangat berbisa..
Janji yang dulu diucap lidahnya..
Ternyata tipuan yang penuh rencana...

Lelaki yang penuh rasa  telah dikalahkan wanita..
Lelaki yang selalu setia telah di dustai wanita...
Kini hanya ada satu kata untukmu wahai wanita...

Menangislah nanti disaat aku tertawa...
Tags:
Puisi
Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.